Cari...

Senin, 19 September 2016

Cerpen The Old Tree

Apa yang bisa kulakukan? Aku hanyalah sebuah pohon tua yang kesepian. Tak seorang manusiapun berani mendekatiku. Walau sebenarnya akupun merasa takut dengan manusia manusia kecil yang suka bermain didekatku. Mereka sama sekali tidak jahat. Hanya saja, mereka membuatku teringat kejadian 5 tahun silam. Kejadian yang membuatku ditakuti oleh manusia.
***
Andri. Manusia itu adalah temanku satu satunya. Dia selalu kesini untuk bermain beramaku. Dia berayun. Dia memeluku. Dia memberiku minum. Dia sangat menyayangiku walau aku bukan miliknya. Akupun sangat menyayanginya. Dia menuliskan sebuah nama ditubuhku. Castor. Itulah nama yang ia berikan padaku. Kurasa dia sangat menyukai berang berang hingga memberiku nama itu.
"Hey Castor. Kau terlihat sangat besar sekarang. Aku berharap aku bisa tumbuh cepat seperti dirimu. Mereka selalu melarangku untuk melakukan sesuatu yang besar" Andri selalu bercerita banyak hal padaku.
"Hari ini, aku akan menunjukan bahwa aku cukup besar untuk melakukan hal besar"
Hal besar? Apa yang akan dilakukan manusia kecil ini. Dia selalu membuatku bingung.
"Jangan bergerak" Ujarnya.
Apa ini? Kenapa dia menaikiku? Ini berbahaya. Dia bisa jatuh. Dahanku cukup tinggi untuk manusia seusianya. Cepat turun. Aku tak mau kau kenapa napa.
"Ibu..." Teriaknya.
Benar saja. Dia terjatuh. Dia tersungkur tepat dihadapanku. Tapi aku tak bisa menolongnya. Aku tak bisa menggapainya. Tunggu. Perutnya berdarah? Apa dahanku menusuknya? Andri. Bangunlah..
"Andri. Ini ibu sayang. Ayo cepat ikut ibu"
Wanita itu membawa Andri pergi. Sepertinya Andri akan dirawat dirumah sakit. Oh Tuhan. Selamatkan manusia kecil itu.
Lama sekali aku menunggu kabar tentang Andri. Kenapa Andri belum juga kesini.
"Hiks hiks.. Andri.. " Tangis Seorang wanita.
Bukankah itu ibunya Andri? Mengapa dia menangis? Dan mengapa di membawa bunga bunga? Apa yang terjadi?
"Maafin ibu, nak. Ibu gak bisa jaga kamu dengan baik"
"Sudahlah. Aku yakin anak kita akan sedih melihatmu menangis seperti ini. Kita do'akan saja ya"
Apa maksud mereka? Dan kenapa mereka menaburiku bunga? Apa, apa mungkin Andri sudah pergi jauh? Tidak. Tidak mungkin. Kenapa jadi seperti ini?
***
Kejadian itu selalu membuatku takut. Takut akan ada manusia lain yang bernasib sama seperti Andri. Ini salahku. Harusnya aku bisa mencegahnya. Tapi apa ada. Sang anginlah yang selama ini menggerakanku.
Aku sudah terlalu tua. Dahanku tak lagi kuat menopang beban. Aku hanya bisa pasrah saat sang petir membuatku tombang. Dan manusia mengambil dahanku untuk memenuhi kebutuhan hidup.
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar